Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) melaksanakan rapat sekaligus diskusi yang dipimpin oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Wasisno Sembiring di Ruang Rapat Sekincau Setdakab Lampung Barat, Senin 12 Agustus 2024.
Rapat dan diskusi tersebut guna menindaklajuti kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Lampung Barat beberapa waktu lalu.
Tampak hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Agustanto Basmar, S.P, M.Si., Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. Natajudin Amran dan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Badan Riset dan Inovasi Daerah, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR).
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Disbunnak Yudha Setiawan, S.I.P., mengungkapkan pada acara panen kopi petani dan Presiden, Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, M.M dan Ketua Dewan Kopi Lampung, Drs. Muklis Basri, M.M menyampaikan bahwa di Lampung Barat mempunyai Sekolah Kopi.
Pak Presiden saat itu, bisa tidak sekolah kopi menjadi skala/standar Internasional,β ungkap Yudha.
Menurut Yudha, dari hasil diskusi tersebut, Asisten II Bidang Ekbang mengharapkan agar Disbunnak segera menyusun masukan dari para peserta rapat yang nantinya menjadi dasar di dalam menyusun kerangka bagaimana pemerintah daerah agar dapat mengimplementasikan harapan Presiden RI Bapak Joko Widodo.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bappeda Agustanto Basmar, S.P, M.Si mengungkapkan, terkait Sekolah Kopi yang rencananya akan menjadi skala/standar intenasional, dari segi perencanaan akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Barat.
βDari segi perencanaan, akan kita masukkan dalam RPJMD lima tahun kedepan dan ini merupakan bagian usaha pemerintah untuk mengembangkan komoditi unggulan melalui inovasi Sekolah Kopi,β ungkap Agustanto.
Artinya pengembangan sekolah kopi tetap dilanjutan dan akan dianggarkan mulai tahun 2025 mendatang.
βKita berharap stakeholder terkait untuk ikut terlibat baik dari segi pengadaan sarana dan prasarana, infrastruktur, pengembangan kurikulum dan lainnya, sehingga Sekolah Kopi menjadi skala internasional bisa terwujud,β pungkas dia.(Red)